Senin, 07 Juni 2010

Hikmah Infaq dan Urgensi Infaq


Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menginfakkan sebagian rezeki yang Ia berikan kepada

orang yang membutuhkan, seperti orang fakir, miskin dan memerlukan bantuan lainnya.

Bagi orang orang yang berinfaq, Allah telah menjaminkan bahwa akan membalasnya dengan balasan yang lebih besar, serta harta yang ia miliki tidak akan habis.

Allah berfirman:

" Sesungguhnya hartamu dan anak anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah lah pahala yang besar. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. Qs. 64: 15-17

Bahkan dijelaskan Allah, bahwa justru apabila kita tidak berinfaq, kita akan merugi baik di dunia dan di akhirat.

"Hai orang orang beriman, janganlah hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.

Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

Qs. 63: 9-10




Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Qs. 2: 245

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

QS. 2: 261

Dalam hadist Qudsi disebutkan

“Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : "Wahai anak Adam belanjakanlah, maka Aku akan memberi belanja kepadamu". (Hadits ditakhrij olah Bukhari).

“sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Belanjakanlah maka Aku memberi belanja kepadamu". Beliau bersabda : "Tangan Allah itu penuh, tidak terkurangi oleh nafkah, terus memberi siang dan malam". Beliau bersabda : "Tahukah kaliari sesuatu yang sudah di nafkahkanNya sejak Dia menciptakan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang di tanganNya tidaklah berkurang, pada waktu itu singgasanaNya di atas air dan ditanganNya memegang timbangan (mizan)". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).




Dalam ayat lain sebagai penguat adalah:

: Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.

QS. 57: 10-11

…..Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

Qs. 2: 272




Liberta Bintoro Ranggi Wirasakti

0 komentar: