Kamis, 05 Januari 2012

KETERATURAN SOSIAL DAN KONFLIK SOSIAL

Pengertian
Keteraturan sosial adalah gambaran dari keadaan masyarakat yang tertib sebagai hasil hubungan yang serasi antara tindakan sosial, nilai-sosial, dan norma sosial.
Kondlik sosial adalah keadaan masyarakat dalam kondisi pertentangan, sebagai akibat hubungan yang tidak serasi antara tindakan sosial, nilai-sosial, dan norma sosial.
Gillin and Gillin menyebutkan bahwa sebuah proses sosial dalam mesyarakat melahirkan du kondisi yaitu proses yang asosiatif da proses yang disasosiatif. Proses yang asosiatif mengarah kepada situasi kerjasama yang makin intensif, proses yang disosiatif mendorong keretakan atau kerenggangan sosial.

Proses yang asosiatif meliputi:
a. kerjasama
b. asimilasi
c. akulturasi
d. akomodasi
Proses yang disosiatif meliputi:
a. kompetisi
b. konflik
Dalam keteraturan sosial akan melahirkan:
a. Tertib sosial.
b. Order.
c. Keajegan.
d. Pola
Tertib sosial merupakan gambaran tentang kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur.
Order menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai perintah atau pesanan untuk melakukan sesuatu. Dalam sosiologi, order adalah sistem norma dan nilai-nilai sosial yang berkembang.
Keajegan adalah gambaran tentang suatu kondisi keteraturan sosial yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, norma, dan nilai dalam interaksi sosial.
Pola, artinya gambaran tentang corak, mode, sistem, atau struktur yang tetap. Dalam sosiologi pola berarti gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam berinteraksi sosial.
Variasi bentuk kerjasama:
a. Bargaining.
b. Co-operation.
c. Coalition (Koalisi).
d. Joint venture
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok-kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat berhadapan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
Variasi akomodasi adalah:
a. Coercion.
b. Compromise.
c. Arbitration.
d. Mediation.
e. Conciliation.
f. Toleration.
g. Stalemate.
h. Adjudication.
Terjadinya konflik disebabkan karena:
a. Perbedaan pendirian.
b. Perbedaan kebudayaan.
c. Benturan kepentingan.
d. Perubahan sosial yang terlalu cepat.
e. Pemaksaan kehendak dan sebagainya.
Bentuk konflik:
a. Konflik pribadi.
b. Konflik rasial.
c. Konflik politik.
d. Konflik internasional
Akibat konflik:
a. Bertambahnya solidaritas kelompok.
b. Retaknya persatuan dan kesatuan kelompok.
c. Perubahan kepribadian seseorang.
d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
e. Akomodasi, dominasi,dan takluknya salah satu pihak.

Kelompok sosial
Kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan social tersebut.
Terjadinya kelompok sosial di dorong keinginan dasar manusia:
a.     Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dalam masyarakat.
b.     Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Syarat terjadinya kelompok social :
a.       Setiap orang harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b.      Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
c.       Ada factor yang dimiliki bersama ( faktor kesamaan nasib, ideologi, dll )
d.      Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e.       Bersistem dan berproses.
Cirri-ciri kelompok social :
a.       Adanya motif-motif yang sama
b.      Adanya reaksi dan kecakapan yang berlainan.
c.       Adanya struktur sosial yang jelas.

Masyarakat multicultural
Masyarakat adalah kesatuan hidup yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
Ciri-ciri masyarakat :
a.       Manusia yang hidup bersama, dua, atau lebih.
b.      Bergaul dalam jangka waktu yang lama.
c.       Setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan.
d.      Bersama membangun sebuah kebudayaan yang membuat keteraturan  di kehidupan bersama.
Cara terbentuknya masyarakat:
a.       Dengan disengaja atau dipaksa.
b.      Masyarakat yang terbentuk dengan sendirinya.
Kelompok – kelompok social yang mempunyai latar belakang yang berbeda dengan budaya yang berbeda akan membentuk masyarakat multikultural.
Karakteristik masyarakat multicultural :
a.       Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.      Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer ( tidak saling melengkapi )
c.       Kurang mengembangkan konsesus ( kesepakatan ) di antara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
d.      Secara relatif sering kali terjadi konflik antar kelompok satu dengan lainya.
e.       Secara relative, integrasi tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
f.       Adanya dominasi politik suatu kelompok atas kelompok lainya.
Factor pembentuk masyarakat multicultural:
a.       Kondisi geografis Indonesia
b.      Induk bangsa
c.       Kontak antar bangsa dengan berbagai kebudayaan.

SSumber: Materi Pelajaran penulis saat di SMAN 1 Magelang

0 komentar: