Senin, 20 Oktober 2014

Strategi Mengelola Kelemahan Diri

Pada postingan kali ini, saya akan menulis mengenai strategi dalam pengelolaan kelemahan diri. Seperti kita ketahui bersama, tidak ada satupun insan yang sempurna. Dalam kitab suci Al Qur'an juga ditegaskan dalam surat Al Anfal ayat ke 66 "Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan.."
Namun di sisi lain Allah selalu memotivasi kita untuk berbuat lebih dan berusaha lebih dalam mengelola sumber daya yang kita miliki termasuk kepribadian, ketrampilan, keahlian dan sebagainya. Hal ini Allah firmankan dalam surat Ali Imran ayat 139 yang berbunyi 
" Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman"

Ayat tersebut memiliki hikmah menurut saya diantaranya
1. "jika kamu orang yang beriman." Iman memiliki unsur: percaya. Pecaya kepada Allah sebagai sumber motivasi terbesar merupakan hal yang sangat penting. Motivasi adalah hal pertama-tama dan pokok dalam mengelola kelemahan diri. Segala hal di dunia ini mengalami pasang surut dan tidak abadi. Jika kita menyandarkan sumber motivasi kita kepada sesuatu yang mengalami fluktuasi, daya semangat kita juga akan ikut pudar, ikut lemah, dan mudah terombang ambing keadaan sekitar. Kita bisa memanfaatkan Asmaul Husna atau nama-nama indah Allah sebagai inspirasi sekaligus harapan atau optimisme kita dalam mengelola motivasi untuk menjadi pribadi yang baik. Sebagai contoh kita percaya Allah Maha Pemberi Rezeki dan Allah Maha Melihat, ini dapat kita jadikan motivasi kita dalam mengelola pribadi yang optimis terhadap pemberian Allah karena Allah Maha Melihat usaha kita, perjuangan kita, dan menilai segala bentuk proses kita.

2. Janganlah kamu merasa lemah". Seperti banyak pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Kita mudah merasa ciut terhadap tantangan, dan hambatan. kita harus mengubah itu dan memulai segala usaha dalam mengelola kelemahan diri. Kita perlu membuat analisis kelemahan diri secara jujur kemudian kita tulis dan pasang besar besar di meja kerja, atau di hati yang paling dalam bahwa kita harus mengubah itu, kita harus memulai bertransformasi diri atau mungkin meminjam istilah Jokowi, REVOLUSI MENTAL. Jangan terlalu banyak memikirkan apa yang akan kita dapatkan dengan merubah atau menambah keterampilan kita, namun cukup kita mulai dan konsisten menjalaninya. Insyaallah kita akan diberi kepuasan tersendiri di akhirnya karena kita mau memulai dari dasar atau Nol.

3. Janganlah Kamu bersedih hati" Rasa kesedihan yang berlebihan dapat menyebabkan pupusnya harapan dan akal jernih kita hilang. Kita harus senantiasa merawat pikiran positif dalam setiap hal dalam upaya mengelola kelemahan diri. Sebagai contoh kenapa kita selalu gagal, kita harus berpikir kenapa kita tidak coba lagi, bukankah daun pohon jati meranggas dikemarau akan tetap tumbuh lagi di kemudian hari?

bersambung..

0 komentar: